Mempertahankan Hadiah Sabat Itu
Untuk Selamanya


 

"Karena, bahwasanya, hari itu datang, yang akan membakar bagaikan dapur api; maka semua orang yang sombong, bahkan semua yang melakukan kejahatan, akan menjadi jerami; maka hari yang datang itu akan membakar habis mereka, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, sehingga tiada mereka itu tertinggal baik akar maupun cabangnya. Tetapi bagimu yang takut akan namaKu Matahari Kebenaran akan naik dengan penyembuhan di dalam sayap-sayap-Nya; dan kamu akan pergi keluar, dan bertumbuh seperti anak sapi dari kandang. Maka kamu akan menginjak-injak orang-orang jahat itu; karena mereka akan menjadi habu di bawah telapak kakimu pada hari apabila Aku kelak melakukan hal ini, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam." Maleakhi 4 : 1 - 3.

"Ingatlah olehmu (semua orang yang akan menyaksikan pembinasaan orang-orang jahat yang digambarkan di atas) akan hukum dari Musa hamba-Ku itu, yang telah Ku perintahkan kepadanya di Tursina bagi semua Israel, berikut peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan hukum." Maleakhi 4 : 4.

Perintah untuk mematuhi hukum ini yang diterima oleh Musa di Tursina, menurut Injil, adalah diperuntukkan kepada semua orang yang akan hidup dalam hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu ---- yang hidup pada waktu Allah mengirimkan kepada dunia nabi-Nya yang terakhir, Eliyah contoh saingan itu: "Bahwasanya, " demikian firman-Nya, "Aku akan mengutus kepadamu Eliyah nabi itu mendahului kedatangan hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu." Maleakhi 4 : 5.

Jadi jelaslah, bahwa kita harus ingat akan hadiah-Nya yang Suci, hukum dari Musa itu, bukan hanya sebelum nabi yang dijanjikan itu datang dan selagi ia memberitakan hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu, melainkan bahkan untuk selamanya: "Karena sebagaimana segala langit yang baru dan bumi yang baru, yang akan Ku buat itu, akan tetap berada di hadapan-Ku, demikian firman Tuhan, maka demikian itu pula kelak benihmu dan namamu akan tetap ada. Maka akan jadi kelak, bahwa dari bulan baru yang satu sampai kepada bulan baru lainnya, dan dari Sabat yang satu sampai he Sabat lainnya, semua manusia akan datang menyembah sujud ke hadapan-Ku, demikian firman Tuhan. Dan mereka akan pergi keluar lalu memandang akan bangkai-bangkai dari orang-orang yang telah mendurhaka melawan Aku; karena cacing-cacing mereka itu tidak akan mati, dan api mereka itu juga tidak akan dipadamkan; maka mereka akan menjadi sesuatu yang menjijikkan bagi semua manusia." Yesaya 66 : 22 - 24.

"Berdoalah kamu," demikian himbauan Tuhan sambil memandang ke depan kepada masa "sengsara besar" itu, "agar pelarian itu tidak akan jadi dalam musim dingin, dan juga tidak pada hari Sabat." Matius 24 : 20. Sebab itu bukan saja kite harus menghargai Hadiah Sabat itu, melainkan kita harus juga berdoa dengan sungguh-sungguh agar kiranya suasana-suasana pada waktu itu akan terbentuk sedemikian rupa sehingga tidak mendatangkan pada kita suatu pelanggaran Sabat dari mana tidak ada lagi jalan keluar. Karena, Sabat itu dibuat bagi manusia, bukan manusia bagi Sabat, maka jelas Sabat itu merupakan suatu berkat baginya, bukan sebaliknya.

Orang-orang Kristen mengetahui melalui pengalaman, bahwa Setan berusaha lebih keras untuk merampas menusia dari Hadiah Sabat itu daripada sesuatu hadiah Allah yang lain, bahkan sampai mengilhami binatang itu untuk berbicara baginya melawan Allah Yang Maha Tinggi, dan untuk mencoba merubah "masa dan hukum." Daniel 7 : 25. Sebab itu janganlah engkau menjadi pengikut binatang itu, melainkan hendaklah engkau menjadi pengikut Kristus, lalu oleh perilakumu yang baik "mengukuhkan hukum itu." Rum 3 : 31. Dan ingatlah, bahwa hadiah yang Suci ini, yaitu Sabat, adalah sebuah Hadiah, bukan hanya diperuntukkan bagi bani Yakub, melainkan